Kawan, pernah ingat kisah Rasul yang hampir menceraikan istrinya?
Kau bisa buka lagi di Q.S At Tahrim: 1-5.
Kisah tersebut berawal dari kecintaan Rasul akan madu pemberian dari salah satu istrinya, Zainab. Ya, Rasul sangat suka dengan madu pemberian dari Zainab. Sampai suatu waktu, Rasul pun menceritakan hal ini kepada salah satu istrinya, Hafsah. Dan dengan hati-hati, berpesan kepada Hafsah untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada orang lain.
Akan tetapi, dasar wanita memang suka bercerita, Hafsah pun melanggar perintah Rasul. Dan diceritakanlah hal tersebut kepada istri Rasul yang lain. Tahu kan teman, kepada siapa Hafsah bercerita? Ya, kepada Aisyah. Tahu juga kan teman, bagaimana sifat pencemburunya seorang Aisyah?
Sampailah terjadi prahara yang besar, sampai-sampai Rasul mengharamkan dirinya untuk meminum madu dari Zainab (-hal ini langsung dapat teguran dari Allah, QS. At Tahrim:1-). Allah langsung menegur kedua istri Rasul, Hafsah & Aisyah, untuk segera bertaubat. Jika tidak, perceraian yang akan terjadi. Dan Allah akan menggantikan dengan istri-istri yang lebih baik.
Coba bayangkan teman, Allah akan mengganti dengan istri yang lebih baik dari mereka (Hafsah & Aisyah). Padahal mereka (Hafsah & Aisyah) adalah Ummul Mukminin dan dijanjikan surga. Kita pasti tahu kan, seberapa baik kualitas keimanan mereka. Seberapa banyak amal ibadah mereka. Tetapi, ternyata Allah katakan, jika mereka tidak mau bertaubat, akan digantikan dengan istri yang lebih baik. Berarti, ada wanita (-calon istri-) yang lebih baik dari mereka bukan?
Kau tahu teman, di QS. At Tahrim: 5, Allah menjelaskan siapa wanita yang lebih baik itu. Dia adalah wanita yang:
1. Patuh
2. Beriman
3. Taat
4. Bertaubat
5. Beribadah
6. Berpuasa
Dan Allah sampaikan, mereka bisa dari wanita janda maupun perawan.