Sabtu, 23 Maret 2013

Tauhid kepada Allah, Fitrah manusia


Malam itu sejuk, tidak ada hujan yang mengiringi. Semua berkumpul di ruang tengah, ba'da isya setelah shalat isya berjamaah, saatnya agenda tilawah bersama anak-anak kos. Malam tiap malam dilalui dengan tilawah bersama, ayat demi ayat dibaca bergiliran, arti setiap ayat pun tak luput disampaikan, surat demi surat pun sudah terlantukan.
Malam itu, sampailah bacaan tilawah pada QS. Ar Rum, khususnya QS. Ar Rum: 30. Merdu terdengar ketika adik kos melantunkannya. Tercenung aku ketika dia mulai membacakan arti ayatnya.

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar Rum: 30)

~Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu~ adik kos pun melanjutkan penjelasan singkatnya, catatan kaki tafsir singkat ayat tersebut,  ~ Fitrah Allah maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidak wajar.~
Pikiranku mulai sibuk sendiri, subhanallah, tak henti-hentinya aku mengagungkan-Nya di dalam hati. Ingin rasanya menangis (tidak tahu kenapa jadi sensitif). Ingatan yang begitu jelas terpampang di depan mata, ketika berkali-kali membaca kisah-kisah orang yang menjadi muallaf. Dari berbagai belahan dunia. Dari berbagai latar belakang keluarga dan lingkungan.
- Cat Stevens, berganti nama menjadi Yusuf Islam setelah menjadi muallaf, seorang musician terkenal. Sekarang banyak memproduksi nasyid.
- Arnoud Van Doorn: tokoh partai anti-Islam pun bersyahadat (http://www.republika.co.id)
- Ayesha Olumide: Jatuh hai pada Al Quran (http://www.republika.co.id)
- Kristiani Backer: Al Quran sarat dengan hal-hal rasional (http://www.republika.co.id)
- Robert Heft: saya tak butuh Tuhan dalam bentuk patung (http://www.republika.co.id)
- David Sanford Scherer: Takbir yang menggetarkan (http://www.republika.co.id)
- dll...
Kisah perjuangan untuk menemukan hidayah Illahi. Berbagai alasan yang disampaikan masing-masing orang. Satu alasan yang paling jelas ketika aku menyimpulkan dari berbagai kisah itu, yang mendorong mereka bergerak mendekat mencari kebenaran Islam, adalah kerinduan di lubuk hati terdalam mereka. Kerinduan yang sangat. Yang beberapa orang pun tidak sadar pada awalnya. Kerinduan untuk mendapatkan cinta Allah. Kerinduan untuk bertauhid kepada Allah. Ya, bertauhid kepada Allah. Seperti yang Allah sampaikan dalam surat cintaNya kepada manusia ini, QS. Ar Rum: 30, fitrah manusia diciptakan mempunyai naluri untuk meng-Esa-kan Allah.
Satu per satu manusia di belahan bumi ini mulai menemukan jalannya kembali untuk meng-Esa-kan Allah. Bolehkah aku menyebutkan bahwa mereka berbondong-bondong masuk agama Allah? karena ketika aku melihat secara menyeluruh, satu per satu dikumpulkan, yang kulihat adalah mereka menjadi sekelompok manusia yang berbondong-bondong? tidak lagi manusia yang hanya sendirian.

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepadaNya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat." (QS. An Nasr: 1-3)

سُبْحَانَ الله وَالْحَمْدُ لله وَلاَ اِلَهَ الا الله وَالله اَلْبَرُ

اَسْتَغْفِرُ الله الَّذَى لاَ اِلَهَ اِلاَ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar